Wae Lolos, 22 Juli 2025 – Sepekan terakhir, suasana di Desa Wisata “Seribu Air Terjun” Wae Lolos, yang terletak di perbukitan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, tampak semarak dengan kedatangan rombongan wisatawan mancanegara dari Malaysia. Sebanyak 6 unit armada Bus yang membawa 120 orang turis dari negeri Jiran tiba di sana untuk menikmati keindahan alam dan merasakan pengalaman budaya autentik yang ditawarkan oleh desa yang berjudul “Seribu Air Terjun”.
Setibanya di Wae Lolos, para wisatawan langsung disambut dengan kehangatan dan keramahan warga setempat. Senyum tulus dan sapaan akrab dari penduduk desa menciptakan atmosfer yang begitu akrab dan bersahabat, membuat para tamu merasa nyaman dan diterima.
Pemandangan alam yang asri dan udara pegunungan yang sejuk seketika memukau mereka, seolah menjadi penawar lelah setelah satu perjalanan dari kota Labuan Bajo. Selama kunjungan, rombongan dari Malaysia ini tidak hanya disuguhkan dengan panorama “seribu air terjun” yang memukau, tetapi juga diajak untuk merasakan langsung kehidupan pedesaan. Mereka berkesempatan untuk berinterinteraksi secara langsung dengan warga, berbagi cerita, dan belajar tentang tradisi lokal. Salah satu momen yang paling berkesan adalah saat mereka menikmati sajian kopi lokal yang harum dan hidangan makanan tradisional yang lezat. Cita rasa otentik dari hidangan tersebut, dipadukan dengan suasana kebersamaan, semakin memperkaya pengalaman mereka berinteraksi dengan masyarakat Wae Lolos.
Kunjungan ini juga dimanfaatkan para wisatawan untuk mendukung perekonomian lokal. Sebelum kembali ke Labuan Bajo, mereka berbondong-bondong membeli buah tangan berupa komoditas pertanian langsung dari kebun petani. Vanili yang wangi, cengkeh yang khas, kemiri, hingga kulit kayu manis menjadi pilihan favorit mereka. Membeli langsung dari petani tidak hanya memastikan kualitas produk, tetapi juga memberikan kebanggaan tersendiri bagi para wisatawan karena dapat berkontribusi langsung pada kesejahteraan masyarakat desa.
Sepulangnya dari Wae Lolos, rombongan wisatawan Malaysia ini tidak hanya membawa pulang kenang-kenangan berupa hasil bumi, tetapi juga cerita-cerita indah tentang keindahan alam Labuan Bajo yang tak terlupakan dan keramahan tulus masyarakat Desa Wae Lolos. Kunjungan ini menjadi bukti nyata bahwa pariwisata berbasis komunitas dapat memberikan pengalaman mendalam dan saling menguntungkan, baik bagi wisatawan maupun masyarakat lokal. *(Robert Perkasa, Ketua Pokdarwis Cunca Plias)