Merajut Masa Depan Desa Golo Ndaring Melalui Pesona Wisata Berbasis Komunitas

Merajut Masa Depan Desa Golo Ndaring Melalui Pesona Wisata Berbasis Komunitas

 

WhatsApp Image 2025 12 18 at 05.09.38

Labuan Bajo, wisatawaelolos.com_Sinar matahari yang menembus celah perbukitan Dusun Compang Lamung pagi ini seolah menjadi saksi lahirnya semangat baru. Di bawah langit Desa Golo Ndaring, puluhan warga—dari tokoh adat hingga pemuda yang energik—berkumpul dengan satu misi : Merajut nasa depan Desa Golo Ndaring melalui pesona wisata berbasis komunitas. Kata kunci untuk mewujudkan mimpi besar itu adalah semangat juang dan tekad baja, bagun tim yang solid, jalin kemitraan (kolaborasi) dengan para pihak mengembangkan seluruh potensi desa wisata Golo Ndaring demi kesejahteraan bersama.

Dusun ini bukan sekadar pemukiman biasa. Di sini, Air Terjun Cunca Rami menderu. Potensi wisata alam dan budaya yang ada menjanjikan pesona yang sudah dikenal dunia. Namun, hari ini, desa wisata bukan hanya tentang keindahan alamnya, melainkan tentang bagaimana semangat dan aktivitas warganya.

Bergerak dari Titik Nol

Dua narasumber utama, Robert Perkasa (Ketua Pokdarwis Cunca Plias) dan Marwan Jainun (Sekretaris), hadir bukan untuk membawa teori, melainkan realita perjuangan dan berbagi pengalaman suka-duka Pokdarwis Cunca Plias mengembangkan Desa Wisata Wae Lolos dari titik nol. Namun semangat gotong royong dan tekad baja, membangun tim yang solid serta menjalin kemitraan dengan pemerintah daerah, perguruan tinggi dan stakeholders menjadi kunci sukses pengembangan desa wisata.

WhatsApp Image 2025 12 17 at 19.02.10

“Jangan menunggu fasilitas mewah dari langit untuk memulai. Desa wisata itu dibangun dengan keringat gotong royong, bukan sekadar proposal. Warga Lamung harus jadi pemain, jangan menjadi penonton. Kami di Wae Lolos memulai dari titik nol, dengan modal keberanian dan semangat gotong royong untuk percaya diri bahwa kampung kami berharga. Membangun desa wisata tidak bisa mengandalkan kekuatan sendiri. Jalin kemitraan dengan para pihak menjadi kunci sukses pengelolaan desa Wisata Wae Lolos sejauh ini”, kata Robert Perkasa.

Senada dengan Robert, Marwan Jainun menekankan pentingnya persatuan menjaga marwah Kampung dan identitas budaya lokal.

“Tantangan terbesar pengembangan desa wisata justru datang dari dalam, dari kita sendiri. Tantangan terbesar bukanlah minimnya infrastruktur, kurang dana, melainkan rasa tidak percaya pada kemampuan diri kita sendiri. Mari memulai Kita harus duduk satu meja, bicara satu hati, agar Pokdarwis bukan sekadar nama, tapi mesin penggerak ekonomi warga”, ujar Marwan.

Terinspirasi dari Wae Lolos

Kisah keberhasilan desa tetangga tersebut menjadi bukti nyata bahwa pariwisata bisa mengubah nasib ekonomi keluarga tanpa harus meninggalkan nilai-nilai luhur budaya.

Kepala Desa Golo Ndaring, Benediktus Alfian Wanggur, dalam arahannya memberikan pesan yang mendalam bagi warganya:

“Tuhan sudah memberikan kita surga kecil di Dusun Compang Lamung ini melalui Cunca Rami dan spot wisata alam sekitarnya yang asri. Sekarang tugas kita adalah menjaga dan mengelolanya. Kita tidak boleh jadi penonton saat turis lewat, tapi menjadi tuan rumah yang berdaya di tanahnya sendiri.”

Langkah Selanjutnya

Pertemuan ini diakhiri dengan komitmen bersama untuk merumuskan ide-ide kreatif yang berbasis masyarakat. Warga didorong untuk segera membentuk dan mengaktifkan Pokdarwis sebagai wadah resmi untuk mengelola potensi alam dan budaya yang ada.

Hari ini di Kampung Lamung, sebuah babak baru telah dimulai. Babak di mana pariwisata bukan lagi tentang orang asing yang datang dan pergi, melainkan tentang warga yang berdaya, mandiri, dan bangga akan identitasnya.

*(Robert Perkasa)

Loading

Share This :

Scroll to Top